Desa Wisata Jadi Fokus Utama

 



KALIANDA - Destinasi wisata desa (Desta) di Kabupaten Lampung Selatan, menjadi salah satu alternatif kunjungan pariwisata pada libur lebaran Tahun 2022 ini. Terbukti, lonjakan pengunjung terjadi hampir di seluruh lokasi wisata yang ada di Bumi Khagom Mufakat ini. 

 

Hal ini membuat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lamsel terus melakukan evaluasi terhadap program desa wisata (Desta). Agar kedepannya desa yang memiliki destinasi wisata bisa lebih berkembang dan mampu membangkitkan perekonomian masyarakatnya. 

 

Kepala DPMD Lamsel, Erdiansyah, SH, MM mengungkapkan, selama libur lebaran tahun ini ribuan wisatawan lokal dan pemudik memadati wisata yang ada di Lamsel. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan bersama jajaran dan laporan dari desa yang memiliki destinasi wisata. 

 

"Tentu saja, dari pengalaman libur lebaran tahun ini kami akan mendorong desa-desa wisata atau desa yang memiliki objek wisata untuk berbenah pasca lebaran. Karena wisata adalah potensi dan masa depan Lamsel untuk peningkatan ekonomi  masyarakat," ungkap Erdi , Minggu (8/5) kemarin. 

 

Pihaknya mencatat, sejumlah lokasi wisata yang ramai pengunjung hingga membludak terjadi di kawasan wisata pesisir Kecamatan Rajabasa, Pantai Kedu Kalianda, kawasan pantai Merak Belantung, dan Pantai Suak. "Selain itu,wisata pegunungan dan pemandian Way Belerang, Way Kalam dan wisata- desa lainnya disetiap kecamatan seperti embung, waterboom, taman bermain juga ramai sekali kunjungan nya," paparnya. 

 

Maka dari itu, lanjut mantan Camat Penengahan ini, DPMD akan lebih konsentrasi bagaimana alokasi anggaran dana desa (DD) bagi desta terfokus untuk pembenahan. Agar, kemanfaatannya lebih terasa langsung dan mampu membangkitkan wisata desa yang ada. 

 

"Ketika sarana prasarana pendukung dan promosi memadai, kami yakin wisata desa hidup dan maju. Dari situ maka akan berdampak bagi PAD desa," lanjutnya. 

 

Terlebih, masih kata Erdi, tren wisata kedepannya akan terus berkembang pesat. Tinggal bagaimana pengelola desta mampu mengikuti perkembangan dan mengikutinya agar tidak ketinggalan dengan daerah lainnya. 

 

"Maka kedepan akan kita benahi mulai dari kelembagaan pengelola wisata, hubungan desa dan pokdarwis/pengelola/pokmas, atau hubungan desa dengan pemilik wisata agar desa mendapatkan manfaat dari sarpras yang ada. PR terbesar adalah pembenahan kelembagaan, sarana penunjang termasuk homestay, variasi dan atraksi budaya, akses transportasi utama dan jaringan internet serta promosi marketing," pungkasnya. (rls)

 



Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.