KALIANDA
- Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sepertinya sangat meminati program
petani milenial. Buktinya, Lampung Selatan akan mengirimkan wakilnya dari Dinas
Pertanian, dan juga Sat Pol-PP untuk mengikuti pelatihan pada tanggal 6 - 11
Juni 2022 mendatang.
Sebanyak 25 personel Sat Pol-PP
Kabupaten Lampung Selatan akan mengikuti pelatihan petani milenial. Korps Praja
Wibawa menjadi instansi yang paling banyak mengirimkan wakilnya selain dari
Dinas Pertanian yang mengutus 5 orang pegawainya.
Langkah ini diambil setelah Pemerintah Kabupaten
Lampung Selatan menindaklanjuti program Kementerian Pertanian. Melalui gerakan
setelah dibentuknya petani milenial, Pemda sendiri meyakini hal itu dapat
mensejahterakan kehidupan berbangsa.
Kasat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan, Heri
Bastian, S.Sos mengatakan bahwa selama ini Indonesia memang dikenal dengan
agrarisnya. Jadi jangan sampai ada hal yang mengubah paradigma bahwa negara
Indonesia memang mengandalkan agraris, dan menjadi kedaulatan dalam ketahanan
pangan.
"Sekarang banyak para petani yang
menginginkan anak-anaknya atau keturunannya tidak menjadi petani lagi. Kenapa,
karena profesinya yang dianggap memiliki dunia sulit, justru tidak. Ternyata
kekurangan petani justru memberikan dampak yang tidak baik," katanya.
Heri menyebut saat ini hanya 20 persen petani di
Indonesia yang berusia milenial atau di usia produktif. Kisaran umurnya di
angka 19 sampai 39 tahun. Tetapi yang diharapkan dari petani milenial bukan
hanya tentang usia. Namun lebih kepada kemampuan di bidang informasi dan
teknologi (IT), dan petani yang diharapkan memiliki SDM yang tinggi.
"Di rentan usia 19 tahun sampai 39 tahun.
Tapi yang diharapkan bukan usia, lebih kepada kemampuan petaninya.
Syukur-syukur kemampuan IT-nya bagus," kata Heri.
Heri menjelaskan
sedikit hal dia ketahui tentang program petani milenial. Menurut dia, petani
nantinya bukanya hanya mengurusi masalah produksi saja, tetapi juga ikut di
dalam proses pemasaran yang tentunya dilakukan secara online. Tapi semua itu
tergantung pada perannya nanti ketika mengikuti pelatihan.
"Kitalah yang terlibat sebagai pelaku
sejarah petani milenial di Lampung Selatan. Pak Bupati concern di sini, beliau
membidik Pol-PP menjadikan petani milenial unggulan. Mulai dari tsunami hingga
pandemi, Pak Bupati bersama-sama dengan Pol-PP dan juga instansi lain pada saat
itu sangat luar biasa," katanya.(rls)